Kolaborasi Australia-Indonesia untuk mengurangi infeksi parasit pada anak sekolah di Bali

Mengurangi infeksi parasit khususnya pada anak-anak sekolah di Bali memantik Dr Ni Made Utami untuk mengabdikan dirinya dalam mendukung anak-anak untuk mengembangkan potensi penuh mereka dengan sehat. 


“Kita harus membantu anak-anak kita untuk mencapai potensi penuh mereka” ujar Dr Ni Made Utami Dwipayanti dari Pusat Inovasi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.


Sepertiga anak Indonesia rentang 3-15 tahun dikategorikan “kerdil” (36,8% tahun 2017) berdasarkan penelitian angka terbaru. “Penyebab utama kegagalan anak-anak kita berkembang sebagamaimana mestinya adalah karena infeksi parasit. Tidak sedikit di wilayah Bali diklasifikasikan memiliki infeksi tingkat sedang yang menyerang 24% anak sekolah, ini secepatnya harus dikurangi hingga di bawah 10%” ungkapnya


Kerjasama peneliti dari Griffith University, Australian National University merancang sebuah “buku cerita pendidikan kesehatan” melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang telah mendanai proyek untuk pengurangan infeksi di kalangan pelajar dalam mengembangkan pertumbuhan, kemampuan serta kapasitas kognitif dari para anak-anak. Buku ini memberikan gambaran bagi pelajar, tenaga pendidik, dan keluarga untuk mempelajari lebih banyak mengenai cara mencegah infeksi dan menjaga kebersihan.


Buku cerita tersebut diserahkan kepada perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dan Perguruan Tinggi di Bali di Konsulat-Jenderal Australia di Bali pada Senin, 12 September 2022. Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Australia di Bali, Ms Anthea Griffin mengatakan, "Bali adalah jantung dari hubungan antar masyarakat kedua negara kita, dan kerjasama antara Universitas Griffith, Universitas Nasional Australia (ANU) di Australia dan Universitas Udayana di Bali memperkuat pilar utama hubungan bilateral kita: perdagangan, investasi, kerjasama pembangunan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan inovasi." 


“Australia bangga dengan sejarah panjang kolaborasi dan kemitraan kami dengan Indonesia dan saya berharap dapat mendengar lebih banyak tentang program ini dan melihat kerja sama yang lebih erat antara lembaga pendidikan kita,” tambah Konsul Jenderal Griffin. Prof Don Stewart, dari Griffith University, dan Prof Darren Gray dari ANU telah bekerja di Jawa selama hampir 10 tahun untuk mengurangi 'buang air besar sembarangan' dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan di masyarakat pedesaan. 


Mereka sekarang bekerja sama dengan Dr Dwipayanti untuk meningkatkan kebersihan, sanitasi dan gizi buruk yang terkait dengan infeksi parasit di Bali. “Kami memiliki bukti yang jelas bahwa ketika kita memperkenalkan jamban rumah tangga di Jawa Tengah,” kata Prof Gray, “kami mengurangi infeksi parasit di masyarakat. Setelah kita mengurangi infeksi, kita membiarkan tubuh mendapatkan manfaat dari nutrisi yang lebih baik. 


Pada gilirannya, ini mengarah pada pencernaan dan penyerapan nutrisi yang lebih baik, yang bagi anak-anak sekolah, mengarah pada peningkatan kapasitas untuk belajar dan mengurangi kelelahan di sekolah, serta pertumbuhan yang optimal”. 


Prof Stewart mengatakan bahwa buku cerita baru, yang telah dikembangkan, dirancang dan diproduksi di Bali, akan menjadi “intervensi pendidikan kesehatan yang sesuai secara budaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang berkaitan dengan gizi, kebersihan dan sanitasi.” Dr Dwipayanti akan memimpin tim di Bali Timur yang juga akan mengukur tinggi dan berat badan anak sekolah, menganalisis tingkat infeksi parasit serta memberikan obat-obatan. “Kami akan mengevaluasi bukti dengan hati-hati dan memberikan umpan balik tentang hasilnya kepada masyarakat setempat,” kata Dr Dwipayanti