Gandeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Udayana selenggarakan Seminar Nasional 100 tahun Industri Otomotif Indonesia

Fakultas Teknik Universitas Udayana dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia selenggarakan Seminar Nasional 100 tahun Industri Otomotif Indonesia di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Kegiatan ini bertemakan Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bali Menuju Net-Zero Emission di Indonesia, dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2022. 

Seminar ini menghadirkan Pemerhati Lingkungan dan Pakar Ekonomi Sirkuler, Dr. Alexander Sonny Keraf, Kepala SDGs LPPM Universitas Udayana, Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari, Kepala Pusat Komunitas berbasis Energi Tebarukan Universitas Udayana, Nandi Juliyanto selaku Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dengan dimoderatori Prof. Dewa Made Priantha Wedagama.

Prof. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU selaku Rektor Universitas Udayana didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana Ir. Ketut Sudarsana, ST.,Ph.D. menyampaikan apresiasi atas kerjasama Universitas Udayana dengan PT Toyota sebagai salah satu sinergitas dalam produksi kendaraan listrik Toyota. 

 “Awalnya kita diminta pendapat terkait produk Toyota Fortuner, dan kita limpahkan ke Fakultas Teknik dan mahasiswanya untuk memberikan sudut pandang terkait produksi saat itu, dan apa saja yang belum terpenuhi. Kami sangat berterima kasih dalam kolaborasi penelitian kendaraan hybrid saat itu. Keterlibatan Universitas Udayana dalam proses bisnis Toyota sudah terlihat dari diadakannya seminar ini” Imbuh Rektor Universitas Udayana

“Ini merupakan awal yang baik terkait kolaborasi penelitian, di mana hasil kajian haruslah membantu pengembangan industri berdasarkan penelitian eksak di Indonesia, hal ini juga turut membantu perkembangan industri kendaraan listrik yang ada di Indonesia” tambah Prof. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU

Tema seminar ini diangkat berdasarkan kaitan erat dengan visi pariwisata Bali yakni mengedepankan pariwisata hijau. Mengingat transportasi sangat erat kaitannya sebagai fasilitas penunjang sektor pariwisata Bali maka kendaraan yang digunakan diharapkan juga menggunakan bahan serta produk yang ramah lingkungan.

Nandi Julyanto, selaku Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia menambahkan, Toyota memiliki banyak kesempatan untuk mencapai elektrifikasi, dari biofuel, upaya mengurangi emisi dengan menciptakan kendaran hybrid. Toyota tidak hanya menciptakan produk yang ramah lingkungan, namun juga sangat erat kaitannya dengan logistrik yang dimilikinya. 

 “Kami menerapkan solar panel di seluruh atas dengan target 7 MW dan tahun ini telah terealisasi dengan 3MW, itu sekitar 45% dari energy yang kita gunakan, kami akan terus menciptakan inovasi khususnya dalam pengurangan emisi. Pencapaian tersebut juga berpengaruh tercapainya circular economy yang baik dalam mengupayakan regional dan global office menggunakan material yang ramah lingkungan” imbuh Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Di lain sisi, Pemerhati Lingkungan dan Pakar Ekonomi SIrkuler Dr. Alexander Sonny Keraf mengapresiasi dilaksanakannya seminar ini sebagai salah satu dorongan bersama betapa pentingnya menjaga bumi yang kian hari mengamali perubahan iklim yang massif. Langkah menuju net zero emission tidak dapat dilakukan secara individu, namun perlu pendekatan petahelix di mana, industru, akademisi, pemerintah, masyarakat dan media saling bahu membahu. 

Dr. Alexander juga menambahkan, salah satu masalah besar ialah timbulnya kekhawatiran dunia global akan nasib bumi dan isinya akibat perubahan iklim. Kontribusi energi fosil era revolusi industry menyumbangkan pengaruh yang signifikan terhadap bumi. “Adanya gagal panen, fenomena umum yang kerap terjadi berdampak pada krisis pangan, namun lebih dari itu. Kita mengalami fenoma penyakit yang muncul akibat perubahan lingkungan, manusia dituntut untuk beralih menerapkan energi terbarukan” imbuh Pemerhati Lingkungan dan Pakar Ekonomi ini